Kisah Nabi Ibrahim yang mencari Tuhan adalah salah satu kisah perjalanan para nabi yang dapat menjadi teladan bagi umat Islam. Nabi Ibrahim bukan meragukan Allah, melainkan membuktikan kebenaran tentang Allah di hadapan kaumnya agar mereka mengerti dan percaya.
Suatu ketika, Nabi Ibrahim bersama dengan kaumnya di Harran. Mereka bertanya mengenai Allah dan benda-benda di langit seperti bintang, bulan, dan matahari. Benda-benda tersebut dianggap istimewa karena memancarkan terang yang luar biasa dan berada di langit yang tinggi.
Nabi Ibrahim menjelaskan kepada kaumnya bahwa benda-benda itu merupakan ciptaan Allah. Penjelasan Nabi Ibrahim ini tertuang dalam surat Al-An’am ayat 75-79. Dalam kisah Nabi Ibrahim yang mencari Tuhan itu, Nabi Ibrahim memberi penjelasan kepada kaumnya bahwa benda-benda langit yang mereka anggap luar biasa seolah seperti Tuhan, sebenarnya adalah ciptaan Tuhan dan bukan Tuhan yang patut disembah.
Nyatanya, bintang, bulan, dan matahari sekalipun memiliki terang yang luar biasa dan berada di langit yang tinggi, maka sewaktu-waktu mereka jadi tak terlihat atau tenggelam. Sementara Allah, tidak pernah kehilangan cahaya dan hilang, meski sekejap saja. Oleh karenanya, tidak ada yang patut disembah kecuali Allah.
Penjelasan Nabi Ibrahim sempat dibantah oleh kaumnya, seperti tertuang dalam surat Al-An’am ayat 80. Namun, Nabi Ibrahim tidak takut kepada sembahan-sembahan yang mereka persekutukan dengan Allah. Dia percaya bahwa pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu. Nabi Ibrahim juga menyampaikan bahwa orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman adalah yang lebih berhak memperoleh keamanan dari malapetaka.
Kisah Nabi Ibrahim yang mencari Tuhan dapat menjadi teladan bagi umat Islam. Sebagai umat Muslim, kita juga perlu mengenal Allah melalui penjelasan yang terdapat dalam kitab suci Al-Quran dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW.